Senibudayabetawi.com – Lagu Kicir-kicir, melalui liriknya yang ceria dan mudah diingat, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya Betawi. Lagu yang dipopulerkan Bing Slamet ini konon berakar dari tradisi pantun Betawi. Irama, suku kata dan syair lagu ini mengingatkan kita akan pantun.
Setiap peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Jakarta, lagu Kicir-kicir tak pernah absen digaungkan. Ini tentu menambah semarak dan semangat masyarakat Betawi untuk merayakannya.
Selain itu, lagu ini juga kerap kali untuk menyambut tamu-tamu penting, termasuk pejabat negara lain seperti Pemimpin Umat Katolik dan Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus di Gereja Katedral Jakarta.
Eksistensi lagu Kicir-kicir telah berkembang dalam beragam versi atau aransemen yang lebih modern. Misalnya, aransemen dengan musik pop, band, hip hop hingga elektronik. Adapun versi aslinya diiringi oleh orkes tanjidor.
Lagu Kicir-kicir berakar dari tradisi pantun nusantara, terutama pengaruh dari pantun melayu. Ini terlihat dari lirik lagu Kicir-kicir yang notabene terikat oleh rima, larik, serta jumlah suku kata seperti halnya pada pantun dan syair.
Misalnya, pada larik pertama dan kedua lagu berisi sampiran saja sedangkan dua larik selanjutnya inti dari pantun. Itulah kenapa lagu Kicir-kicir ini menandakan pengembangan dari bentuk pantun dan syair.
Akulturasi Budaya
Adapun budaya Betawi berdasarkan akar historisnya memang erat kaitannya dengan budaya Melayu dan Cina. Sejak abad ke-17, ketika Batavia menjadi pusat perdagangan yang ramai, masyarakat Betawi tumbuh sebagai sebuah komunitas yang heterogen, terdiri dari berbagai suku bangsa, termasuk Melayu dan Cina.
Interaksi yang intens dan berkelanjutan selama berabad-abad telah melahirkan sebuah identitas budaya yang khas, di mana unsur-unsur Melayu dan Cina saling melengkapi dan membentuk sebuah harmoni yang unik.
Bahasa Betawi, misalnya, banyak meminjam kosakata dari bahasa Melayu dan Cina, mencerminkan proses akulturasi yang terjadi. Begitu pula dengan kesenian tradisional Betawi, seperti gambang kromong, yang merupakan perpaduan antara alat musik tradisional Melayu dan Cina.
Selain itu, arsitektur rumah Betawi juga sebenarnya dipengaruhi oleh arsitektur rumah melayu. Pada awalnya rumah panggung adalah rumah orang melayu betawi sama halnya rumah orang melayu asli. Ciri khasnya ialah di atap rumah tersebut terdapat lembayung.
Lirik Lagu Kicir-Kicir
Kicir kicir ini lagunya
Lagu lama ya tuan dari Jakarta
Saya menyanyi ya tuan memang sengaja
Untuk menghibur menghibur hati nan duka
Burung dara burung merpati
Terbang cepat ya tuan tiada tara
Bilalah kita ya tuan suka menyanyi
badanlah sehat ya tuan hati gembira
Buah mangga enak rasanya
Si manalagi ya tuan paling ternama
Siapa saya ya tuan rajin bekerja
pasti menjadi menjadi warga berguna
Ramadani Wahyu