Tradisi Minum Teh di Batavia

Tradisi Minum Teh di Batavia

Senibudayabetawi.com – Teh tak sekadar minuman, tapi bagian dari budaya Tionghoa yang dibawa oleh para pendatang Tionghoa yang bermukim di Batavia. Karena kondisi geografis Indonesia, tradisi minum teh Tionghoa ini dengan mudah dapat diadopsi oleh masyarakat di Batavia.

Ahli folkor, James Danandjaja dalam bukunya “Folkor Tionghoa” menyebut etnis Tionghoa di Jawa telah mengenal teh sebagai minuman dan pengobatan sejak abad ke-15 M.

Kecintaan penduduk Batavia terhadap tanaman terutama terpengaruh oleh orang Belanda. Diketahui orang Belanda sangat menyukai bunga dan tanaman eksotis. Hal ini mendorong timbulnya hobi untuk menanam hingga terbentuknya kelompok kecil holtikultura.

Tanaman yang dikembangkan penduduk Batavia salah satunya teh. Sejak bertahun-tahun teh diimpor langsung dari Tiongkok dan menjadi barang dagangan yang menguntungkan sejak akhir abad ke17. Tiongkok dan Jepang dianggap sebagai negara penghasil teh terbaik di dunia saat itu.

Menariknya, tradisi minum teh yang dibawa oleh etnis Tionghoa di Batavia ini kemudian menjadi tradisi dalam etnis lainnya, terutama etnis Jawa.

Kalangan menengah atas etnis Jawa memiliki tradisi meminum teh percampuran dari tradisi etnis Tionghoa dan bangsa Belanda. Percampuran tradisi ini masih dilakukan sampai sekarang menguatkan bahwa tradisi etnis Indonesia merupakan percampuran dari berbagai tradisi etnis dan bangsa yang ada di Indonesia.

Tempo dulu, penduduk Batavia terkena penyakit diare dan disentri sebagai akibat buruknya sanitasi dan drainase. Ini tak berlaku bagi etnis Tionghoa yang sangat sedikit terkena penyakit ini karena minum teh secara teratur.

Pada perayaan Tahun Baru Imlek, minum teh menjadi wajib pada saat makan bersama hidangan imlek. Biasanya teh disajikan dengan pindang bandeng, babi hong, ayam kluwak, mi, sayur asin, bacian.

Demikian pula saat pembukaan usaha baru dan kerjasama baru, minum teh juga tak ketinggalan. Tradisi menghidangkan teh yang berkaitan dengan diterima tidaknya lamaran laki-laki pada perempuan Tionghoa dalam tradisi tee pai atau teh pai.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.