Senibudayabetawi.com – Perkembangan perkotaan di Hindia Belanda yang memicu ledakan penduduk tak sekadar berdampak buruk pada Kesehatan, tapi degradasi ekologi, termasuk pencemaran sungai. Krisis air dan pencemaran sungai membuat pemerintah kolonial melakukan modernisasi air bersih melalui perpipaan.
Sebagian besar penyakit di kalangan masyarakat disebabkan oleh konsumsi air yang tercemar. Budaya mengonsumsi air sungai untuk mandi, mencuci bahkan minum yang masih dilestarikan masyarakat kelas bawah merupakan kunci penyebaran penyakit seperti kolera dan penyakit kulit.
Tak hanya itu, krisis air bersih di kota-kota besar menyebabkan tingginya angka kriminal pencurian air, termasuk penggunaan air berlebihan. Dalam Modernisasi Kota: Saluran Air Bersih Perpipaan di Jawa Masa Kolonial, kesadaran mengadakan pasokan air bersih memunculkan gagasan untuk mengimplementasikan perkembangan teknologi dengan saluran perpipaan di Hindia Belanda.
Di Batavia pelaksanaan modernisasi air bersih melalui sumur artesis sekitar tahun 1870. Maronier menyebutkan bahwa tahun 1920 merupakan akhir dari eksistensi sumur bor di Batavia. Setidaknya terdapat 28 sumur yang digunakan masyarakat Batavia sebelum pasokan air menggunakan jaringan perpipaan dibangun.
Penduduk Eropa di ibu kota kolonial mendesak pemerintah untuk segera membangun pasokan air baru. Setidaknya akan ada 350 liter per detik air yang dapat digelontorkan menuju ibu kota Batavia.
Selain Batavia, kota Surabaya menjadi salah satu kota pertama yang memanfaatkan modernisasi untuk mendukung pasokan air bagi masyarakat perkotaan. Sebelum dibangunnya fasilitas air bersih melalui perpipaan, pemerintah Surabaya menggunakan kereta api sebagai media pengangkut air sekitar 1890- an.
Surabaya dan Batavia menjadi cerminan kota kolonial yang terdesak untuk segera mengubah sistem pengadaan sarana air bersih menjadi saluran perpipaan. Pemerintah mengambil peran penting dalam merealisasi saluran perpipaan di kedua kota.
Pemerintah kolonial merupakan inisiator awal dilaksanakannya modernisasi air bersih. Bahkan terdapat kelembagaan khusus di dalam struktur pemerintahan kolonial yang khusus menangani permasalahan air bersih. Air bersih di kota seperti Surabaya, Batavia, Bandung, Bogor, dan lain-lain dijalankan oleh dinas bernama Gemeentelijk Waterleiding Bedriff.
[…] Senibudayabetawi.com – Geliat industri pariwisata diharapkan semakin pesat untuk memulihkan Kembali perekonomian pascapandemi Covid-19. Berbagai upaya seperti perbaikan fasilitas, promo hingga inovasi gebrakan industry pariwisata dilakukan untuk mendorong asa ini. Demikian pula perkembangan awal pariwisata modern yang tumbuh di Batavia pada 1908 dengan berdirinya Vereeniging Toeristen Verkeer (VTV) atau lembaga pariwisata Belanda di Batavia. […]