Makna Simbolik di Balik Tradisi Upacara Narik Ketupat Lepas

Makna Simbolik di Balik Tradisi Upacara Narik Ketupat Lepas

Senibudayabetawi.comNarik ketupat lepas merupakan tradisi upacara saat orang Betawi yang lekat dengan nazar. Melalui upacara narik ketupat lepas dalam kesenian Topeng Betawi yang juga disaksikan Kembang Topeng itu artinya si empunya hajat telah melunasi nazarnya. Narik ketupat lepas memanfaatkan ketupat yang diletakkan di atas beras, kunyit, serta uang logam. Nah bagaimana sih makna masing-masing di balik bahan ini?

Tradisi nazar atau komitmen ujar saat memiliki hajat tertentu merupakan salah satu cara masyarakat Betawi untuk bersyukur. Mereka bisa saja bernazar atas derita anaknya yang sakit kemudian sembuh, hingga bernazar karena mampu membayar hutang.

Biasanya masyarakat Betawi pinggir menyebut nazar dengan istilah “ngucap” dan “kaulan”. Karena ini merupakan ikrar, maka akan sangat mempengaruhi perjalanan hidup orang yang mengucap selanjutnya. Artinya nazar itu harus dilaksanakan sesuai janji dan manakala tidak dilaksanakan akan berakibat buruk bagi si nazar.

Saat pelaksanaan narik ketupat lepas Kembang Topeng dan orang yang dinazari memegang ketupat. Ini diikuti dengan pembacaan doa. Setelah doa selesai dibacakan, ketupat dihentakkan dan uang diperebutkan oleh anak-anak yang telah siap di bagian muka.

Upacara narik ketupat lepas dapat dilakukan dalam pertunjukan kesenian Topeng Betawi, Wayang Kulit Betawi, Jaipongan, Gambang Kromong, dan juga beberapa kesenian lain. Usai upacara, biasanya disajikan lagu geboy, geseh, gaplek hingga ayun ambing yang dianggap sakral sesuai dengan daerah tempat ketupat lepas itu berlangsung.

Saat lagu tersebut disajikan ronggeng topeng/ronggeng yang memegang piring ketupat lepas tersebut menari bersama yang punya nazar dan keluarga yang punya hajat.

Dalam piring ketupat lepas terdapat beberapa bahan seperti ketupat, beras, kunyit dan uang logam. Nenek moyang terdahulu tentunya tidak sembarang memilih rempah-rempah yang ada dalam upacara narik ketupat lepas. Dalam Simbol Rempah-rempah Dalam Upacara Narik Ketupat Lepas Adat Betawi di Bekasi berikut maknanya masing-masing.

Beras

Beras merupakan bahan pokok makanan sehari-hari. Dalam hal ini, beras memiliki simbol dari keberkahan hidup, kecukupan juga kemakmuran. Ini juga menandakan bahwa si empunya nazar agar kedepannya bisa hidup berkah, berkecukupan dan makmur.

Uang Logam

Disimbolkan sebagai keberkahan rizki. Maknanya sebagai tanda agar kedepannya orang yang mempunyai nazar tersebut bisa kecukupan rizki dan berbagi kepada sesama.

Kunyit

Warna kuning dari kunyitu diartikan sebagai simbol emas, bisa juga sebagai obat untuk orang yang sedang sakit. Maknanya sebagai tanda agar seseorang yang mempunyai nazar tersebut kedepannya dapat meraih kekayaan dan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Selain itu apabila yang memiliki nazar itu orang yang sakit, diharapkan bisa segera sembuh total.

Ketupat yang Akan Dilepas

Merupakan simbol dari melepas janji yang telah diucapkan. Tanda bahwa seseorang yang membuat nazar tersebut telah memenuhi janji yang telah diucap.

Adapun kalimat yang diucapkan ketika menarik ketupat lepas tersebut sebagai berikut. “utang janji dibayar bukti, utang cerita dibayar nyata”. Artinya hutang janji dibayar bukti, hutang cerita dibayar nyata” (hutang janji atau ucapan telah dibayar dan dilaksanakan). “Alif ulah rek nagih, Dewata ulah rek nanyakeun”. Artinya Allah tidak akan menagih hutang, Dewa tidak akan menanyakan janji.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.