Makna Tradisi Betawi Rebutan Dandang

Makna Tradisi Betawi Rebutan Dandang

Senibudayabetawi.comRebutan Dandang merupakan salah satu tradisi bagian dari pernikahan adat masyarakat Betawi. Ini menjadi rangkaian acara bersama tradisi lain seperti palang pintu. Nah, seperti apa sih tradisi Rebutan Dandang dan makna di dalamnya?

Uniknya, tak semua wilayah di Betawi melakukan tradisi rebutan dandang ini. Namun, justru dilakukan oleh masyarakat Betawi Pinggir, tak terkecuali daerah Bekasi dan Depok. Tak ayal jika bagian pantun dalam Rebutan Dandang juga tak terlepas dari dialek Betawi Ora.

Dalam aksi Rebutan Dandang juga menampilkan aksi antara dua jawara di mana masing-masingnya mewakili mempelai lelaki dan perempuan untuk memperebutkan dandang atau alat memasak nasi. Menariknya, sebuah dandang turut disematkan di belakang punggung salah satu jawara dan diperebutkan oleh jawara lain sembari beradu silat.

Setidaknya, terdapat tiga macam pertarungan dalam Rebutan Dandang ini yang tiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalnya, di Depok dan sekitarnya dandang disematkan di belakang punggung jawara mempelai perempuan dan direbutkan jawara mempelai laki-laki. Sementara di Bekasi justru berlaku sebaliknya. Perbedaan karakteristik Rebutan Dandang tiap daerah juga berlaku pada alunan musiknya.

Rebutan Dandang di daerah Depok misalnya kerap kali menggunakan musik tradisional Tanjidor atau Gambang Kromong. Di wilayah Bekasi Rebutan Dandang biasa diiringi dengan Gendang Pencak, Hadroh hingga Rebana Ketimpring.

Makna Rebutan Dandang

Puncak acaranya, usai berbalas pantun mereka saling berebut dandang. Para jawara beradu silat untuk memperebutkan dandang. Skenario yang telah ditetapkan, pemenang sudah ditentukan yaitu dari jago pihak perempuan.

Merekalah yang berhasil merebut dandang dari wakil besan. Ini sekaligus berbeda halnya dengan palang pintu yang mengharuskan jagoan dari pihak mempelai laki-laki dan perempuan bertarung.

Kendati demikian, tak ada perbedaan makna antara palang pintu di Betawi tengah dengan Betawi pinggiran di sebelah timur. Hanya ada penambahan makna dalam bentuk media dandang.

Dandang tembaga merupakan lambang kekuatan serta kekayaan. Ini sekaligus menandakan bahwa kekayaan tidak jatuh dari langit, tetapi harus diperjuangkan.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.