Permainan Betawi Gebok, Dimainkan Sembari Mengembala Ternak

Permainan Betawi Gebok, Dimainkan Sembari Mengembala Ternak

Senibudayabetawi.com – Bertani dan beternak menjadi salah satu profesi yang populer bagi orang Betawi tempo dulu. Kebiasaan ini secara turun temurun dilanggengkan ke anak cucu seiring keakraban mereka dengan profesi ini. Tak ayal jika anak-anak Betawi akrab menggembala ternak di sawah. Di sela-sela menggembala, mereka juga aktif bermain tak terkecuali permainan Betawi gebok.

Sudah akrab dikenal bahwa kebiasaan orang Betawi yang memiliki hewan ternak di rumahnya. Mereka biasanya memelihara ayam kampung, entok, ikan emas hingga gurami dan kerbau atau sapi. Jika siang menjelang, anak-anak Betawi biasa membantu orang tuanya menggembala ternak sapi di sawah.

Untuk mengobati rasa lelah dan jenuhnya, anak-anak Betawi mencuri-curi waktu untuk bermain permainan tradisional, termasuk mainan gebok.

Melansir Gado-gado Betawi (1998) karya Emot Rahmat Taendiftia, nama permainan tradisional Betawi gebok memiliki arti menimpuk. Artinya, permainan ini dilakukan dengan melemparkan bola sekeras mungkin ke arah sasaran yang telah ditentukan bersama.

Permainan Gebok Populer di Ciracas

Tak ayal jika permainan yang sangat populer di daerah Ciracas, Pasar Rebo, Jakarta Timur ini memiliki beberapa adegan pukul-pukulan atau gebuk di dalamnya. Siapa pemain yang berhasil ditangkap maka akan ditabok atau dipukul.

Adapun permainan tradisional Betawi gebok hanya dimainkan oleh anak laki-laki sebab pemain harus melepas bajunya. Biasanya permainan ini dimainkan anak dengan rentang usia 9-12 tahun dengan jumlah yang tak terbatas. Semakin banyak pemain maka semakin seru pula permainan ini.

Jika kalian berminat melestarikan kembali permainan tradisional Betawi gebok ini maka peralatan yang dibutuhkan yaitu pancake kayu sepanjang kurang lebih 50 sentimeter dan ditancapkan ke dalam tanah. Alat berikutnya yakni tambang atau tali dengan panjang sekitar 75 sentimeter, serta daun pisang kering atau kembang rumput. Daun pisang kering ini berguna untuk mengundi siapa yang akan menjadi penjaga.

Dalam satu regu minimal berjumlah dua orang. Dalam permainan ini juga diperlukan satu buah bola karet dan 15 buah kaleng bekas yang disusun secara bertingkat. Setiap anggota regu penyusun akan bekerja sama dalam menyusun tumpukan kaleng. Sementara regu penjaga akan bekerja sama dalam melempar bola karet.

Saat lemparan anggota penjaga mengenai kaleng, dengan cepat anggota penyusun akan menyusun kembali tumpukan kaleng yang berserakan. Sementara itu, anggota penjaga akan berusaha mengambil bola untuk dilempar ke anggota penyusun. Anggota penjaga akan berusaha melempar bola ke anggota penyusun yang berpencar hingga selesai atau hingga lemparan bola mengenai anggota penyusun.

Ramdani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.