Senibudayabetawi.com – Pertunjukan samra merupakan pagelaran yang adegannya sekilas mengingatkan pada Topeng Betawi dilihat dari pembukaan maupun selendang yang dipakai.
Dalam samra, pembukaan dengan tarian berpasangan oleh para pria. Mereka mengenakan selendang dalam menari dan berpakaian biasa.
Adapun untuk instrumen musiknya ialah biola, kecrek, gendang, dan harmonium yang memainkan lagu-lagu Melayu lama seperti “Burung Putih”. Misalnya, setelah tari pembukaan kemudian muncul suatu sandiwara yang disebut dengan “tonil” (demikian menurut penjelasan pemain Samra).
Ceritanya dapat berbagai macam yang unsur lawakan atau banyolannya memegang peranan penting pula. Waktu ini, pertunjukan sejenis ini bis akita dapati di sekitar Jakarta Barat dan Senen.
Menurut Th. Pigeaud, sekitar tahun 30-an, muncullah semacam pertunjukan yang disebut dengan “Bantjivertoning” di daerah Betawi sekitar Tanah Abang dan Kebonsirih.
Menurutnya, jenis petunjukan ini merupakan jenis pertunjukan baru. Pertunjukan ini dimulai dengan tarian berpasangan yang dilakukan para penari laki-laki memakai pakaian seperti perempuan.
Kadang-kadang, mereka memakai pakaian Barat dengan kaos putih. Tarian ini diiringi suatu orkes yang terdiri atas harmonica, trom, biola dan kadang-kadang juga ”draaiorgel”. Mereka menari dan bernyanyi dengan pantun-pantun berbau erotis. Pertunjukan ini tak memakai cerita melalui sandiwara.
Samra dan “Bantjivertoning” ini memiliki berbagai ciri yang sama, yakni tarian yang hanya dimainkan laki-laki saja pada permulaan dan peralatan musik Barat seperti biola, trom dan berntuknya seperti gendang. Demikian pula dengan harmonium dan harmonica.
Ramadani Wahyu
[…] Senibudayabetawi.com – Ronggeng Topeng Betawi merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut penari primadona atau penari unggulan dalam pertunjukan kesenian Topeng Betawi. […]