Dadar Gulung Akulturasi Belanda dan Betawi Depok

Dadar Gulung Akulturasi Belanda dan Betawi Depok

Senibudayabetawi.com – Masa kolonialisme Belanda tak sekadar meninggalkan sejarah berupa bangunan saja. Namun, juga berbagai jenis kuliner lezat nan menggugah selera. Salah satunya kue dadar gulung yang lekat dengan peninggalan kuliner Belanda yang ada di Depok atau “Belanda Depok”. Itulah dadar gulung akulturasi Belanda dan Betawi Depok.

Kue balutan kulit tepung berwarna hijau bernama dadar gulung merupakan salah satu persilangan buday atau akultuasi Betawi dengan Belanda. Budaya Belanda yang khas dengan kue panekuk tapi diisi dengan isian enten kelapa gula merah khas Betawi.

Kelapa banyak tumbuh di wilayah Betawi tempo dulu. Bahkan, bisa dikatakan bahwa kelapa sangat melimpah di Betawi. air kelapa biasanya diminum langsung hingga dibuat minyak.

Istilah ‘Belanda Depok”

Apa itu istilah “Belanda Depok”? istilah ini muncul sering tempo dulu banyak keluarga keturunan Indo-Belanda yang tinggal di Depok.

Penganut Hugenot asal Prancis bernama Anthony Chastelein yang memutuskan untuk hijrah ke Belanda. Ia menghindari pertikaian berdarah antara pengikut gereja Katolik Roma dan penganut Hugenot Calvinisme yang Protestan. Di negeri kincir angin itu, ia menikah dengan seorang gadis setempat.

Salah seorang anak mereka yaitu Cornelis Chastelin pada usia 17 tahun pergi mengembara ke Batavia dan bekerja untuk VOC. Ia mendapatkan gaji yang lumayan besar dan cukup untuk beli tanah yang batas-batasnya mencapai daerah atau yang sekarang dikenal sebagai Pintu Air, Bungur, Senen dan Kwitang.

Di Senen, ia membangun rumah tempat tinggalnya. Namun, karena tak cocok dengan Gubernur Jenderal saat itu, ia mengundurkan diri dari jabatannya dan beralih profesi ke bidang pertanian.

Dalam upaya mengembangkan usahanya, ia membeli beberapa bidang tanah di daerah yang kini dikenal sebagai Lenteng Agung dan Srengsreng dekat Depok.

Adapun yang mengurus lahannya adalah para budak yang didatangkan dari Sulawesi dan Bali. Dari dua perempuan Bali, ia juga mendapatkan anak.

Para penggarap lahannya ia didik secara Kristen dan berjanji membebaskannya dari pebudakan jika memang memeluk agama Kristen.

Para pekerja itu setuju dan dibagi menjadi 12 marga. Mereka masing-masing mendapatkan warisan tanah milik Cornelis di Depok.

Versi lain menyebut bahwa Depok sebenarnya adalah kependekan dari De Eerste Protestantsche Onderdaan van de Kerk (abdi pertama gereja Protestan). Jadi warga Depok lama sebenarnya masih memiliki hubungan kekeluargaan yang erat dengan warga Jakarta berkat Cornelis Chastelein.

Dadar Gulung Akulturasi Belanda dan Betawi Depok

Resep Dadar Gulung

Bahan Isi:

250 gram kelapa muda

400 grram gula merah

50 ml air

Selembar daun pandan

Sejumput garam

Kulit

10 lembar daun suji

4 lembar daun pandan

400 ml santan

200 gram tepung terigu

1 butir telur ayam, dikocok lepas

¼ sdt garam

3 sdm minyak goreng untuk mengoles

Cara membuat

  1. Isi: kelapa dibuang kulit airnya lalu diparut
  2. Rebus gula merah bersama dengan air dan daun pandan hingga gula larut. Angkat dan saring
  3. Didihkan larutan gula kembali bersama garam, masak hingga gula agak mengental, masukkan kelapa parut. Teruskan memasak hingga mongering. Angkat dan sisihkan
  4. Kulit: haluskan daun suji dan daun pandan, campurkan dengan santan, remas-remas dan saring
  5. Tepung terigu diayak, campurkan dengan santan sedikit demi sedikit. Masukkan telur dan garam, aduk rata hingga menjadi adonan yang licin dan tak berbutir
  6. Panaskan wajan anti lengket berdiameter 12 sentimeter. Olesi dengan minyak, panaskan kembali kemudian tuang adonan, buat dadar gulung menipis dan kedua sisinya mengering. Angkat, lakukan hal yang sama hingga adonan habis
  7. Ambil selembar kulit dadar hijau dan letakkan 1 sdm isi di tengahnya, lipat, gulung sajikan.

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.