Di Balik Manis Lembutnya Kue Cente Manis Betawi

Di Balik Manis Lembutnya Kue Cente Manis Betawi

Senibudayabetawi.comKue cente manis Betawi memiliki makna yang mendalam bagi masyarakat Betawi. Kue ini melambangkan keindahan, kelembutan, dan rasa manis kehidupan.

Dalam masyarakat Betawi, kue cente manis sering disajikan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan dan khitanan. Rasanya yang manis dan teksturnya yang lembut kerap menjadikan kudapan ini dicari banyak orang. Tak ayal jika kue ini disukai banyak kalangan mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Cente manis biasanya disajikan dalam bentuk potongan-potongan kecil yang ditusuk dengan lidi. Kue ini sering dijumpai di pasar tradisional atau penjual jajanan pasar.

Sejarah Kue Cente Manis

Sementara untuk sejarah kue cente manis tidak diketahui secara pasti. Namun, berdasarkan namanya, kue ini diduga berasal dari Tiongkok. Dalam bahasa Tionghoa, “cente” berarti cantik, sedangkan “manis” berarti manis.

Salah satu versi menyebut bahwa bahwa kue cente manis dibawa oleh para pedagang Tionghoa yang datang ke Nusantara. Kue ini kemudian diadaptasi oleh masyarakat Betawi dan menjadi salah satu jajanan pasar yang populer.

Versi lain mengatakan bahwa kue cente manis berasal dari Betawi asli. Kue ini dibuat dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh di Betawi, seperti tepung hunkwe, santan, gula, dan sagu mutiara.

Terlepas dari asal mulanya, kue cente manis telah menjadi bagian dari budaya Betawi.

Makna Kue Cente Manis Betawi

Warna pink yang khas dari kue cente manis melambangkan keindahan. Tekstur kue yang lembut dan kenyal melambangkan kelembutan. Sedangkan rasa manis kue melambangkan rasa manis kehidupan.

Dalam masyarakat Betawi, kue cente manis sering disajikan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan dan khitanan. Kue ini melambangkan harapan akan kehidupan yang indah, lembut, dan manis.

Selain itu, kue cente manis juga sering disajikan sebagai hidangan penutup atau camilan. Kue ini disukai oleh semua kalangan, dari anak-anak hingga orang dewasa.

Cente manis adalah salah satu kue tradisional Betawi yang patut dilestarikan. Kue ini memiliki makna yang mendalam dan cita rasa yang unik. Berikut adalah resep cente manis:

Bahan-bahan:

  • 100 gram tepung hunkwe
  • 250 gram gula pasir
  • 500 ml santan kental
  • 1/2 sdt garam
  • 1 lembar daun pandan
  • 100 gram sagu mutiara

Cara Membuat:

  1. Rendam sagu mutiara dalam air selama 30 menit.
  2. Masak santan, gula pasir, garam, dan daun pandan hingga mendidih.
  3. Masukkan tepung hunkwe dan aduk hingga rata.
  4. Masak kembali hingga kental dan meletup-letup.
  5. Angkat dan masukkan sagu mutiara.
  6. Aduk rata dan dinginkan.
  7. Potong-potong cente manis sesuai selera.
  8. Sajikan.

Cente manis dapat dikreasikan dengan berbagai topping, seperti kacang tanah sangrai, keju parut, atau wijen.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.