Senibudayabetawi.com – Tarian Syamar. Itulah nama tarian tradisional Betawi Arab yang biasa ditampilkan dalam pernikahan adat Betawi Arab. Kesenian buah dari asimilasi budaya ini memiliki gerakan energik dan lincah diiringi musik gambang kromong.
Eksistensi budaya Arab di tanah Betawi tak lepas karena terbentuknya solidaritas yang kuat dalam komunitas Arab tempo dulu. Terutama pada puncak migrasi orang Arab pada akhir abad ke-19 Masehi untuk berdagang ke Indonesia.
Dalam Peranan Komunitas Arab dalam Bidang Sosial-Keagamaan di Betawi 1900-1942, bahwa sudah menjadi tradisi bahwa orang Arab tak sekadar berdagang. Tapi juga menyebarkan nilai-nilai agama Islam.
Nah, di sela-sela tinggal kurun waktu yang lama di Indonesia ini membuat mereka mengenal tradisi Indonesia lebih jauh. Bahkan, mereka juga banyak yang akhirnya menikahi masyarakat setempat hingga melahirkan keturunan. Jika keturunan Arab perempuan maka lelaki yang harus menikahinya boleh dari masyarakat pribumi atau etnis Arab keturunan.
Dalam merayakan pernikahan inilah terjadi silang budaya yaitu munculnya tarian Syamar. Tarian ini merupakan tarian orang Arab yang dilakukan oleh kaum laki-laki saat resepsi pernikahan. Mereka biasanya menari diikuti irama gendang dan gambang kromong yang ditabuh oleh masyarakat Arab maupun Betawi.
Makna Tarian Syamar
Tarian Syamar memiliki makna simbolis yang berkaitan dengan pernikahan. Gerakan-gerakan energik dan lincah melambangkan kebahagiaan atas pernikahan. Selain itu, tarian ini juga melambangkan harapan agar pernikahan tersebut dikaruniai keturunan yang sehat dan bahagia.
Kostum Tarian Syamar
Para penari Syamar biasanya mengenakan kostum yang berwarna-warni dan cerah. Kostum ini terdiri dari baju kurung, kain sarung, dan jilbab untuk wanita. Sedangkan untuk pria, mereka mengenakan baju koko, celana panjang, dan peci.
Pertunjukan Tarian Syamar
Tarian Syamar biasanya ditampilkan oleh sekelompok penari wanita. Para penari akan menari dengan gerakan yang energik dan lincah mengikuti alunan musik gambang kromong. Tarian ini biasanya ditampilkan di awal acara pernikahan adat Betawi Arab.
Ramadani Wahyu