Senibudayabetawi.com – Ada yang unik dari cara orang Betawi Depok dalam napak tilas Lebaran Betawi tempo dulu. Mereka menamainya dengan “Lebaran Kukusan” dengan membawa berbagai macam makanan khas Betawi dalam rantang dan disantap bersama.
Sesuai namanya, Lebaran Kukusan dilakukan secara rutin oleh warga Kukusan, Kecamatan Beji di Kota Depok. Dilakukan pada H+7, masyarakat berbekal rantangan dan disantap dengan menggelar tikar bersama-sama.
Lebaran Kukusan tak sekadar makan bersama, tapi sebagai sarana memperkuat ikatan komunitas khususnya warga Kukusan, Betawi Depok sekaligus menapak tilas Lebaran tempo dulu.
Versi lain menyebut muasal Lebaran Kukusan yaitu mengacu pada cara masyarakat Betawi tempo dulu merayakan Lebaran. Konon, mereka membawa makanan berkuah untuk dikukus bersama-sama setelah shalat Idul Fitri. Tradisi ini biasanya dilakukan di halaman masjid atau lapangan setelah shalat selesai.
Uniknya, masyarakat Betawi membawa berbagai macam makanan berkuah, seperti sayur lodeh, sayur godog, soto Betawi, dan ketupat. Makanan-makanan tersebut kemudian dikukus bersama-sama dalam dandang besar.
Setelah matang, makanan tersebut dibagikan kepada seluruh warga yang hadir. Tradisi ini merupakan bentuk syukuran atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT dan momen kebersamaan antar warga Betawi. Nah, penasaran bagaimana masyarakat Betawi Depok tempo dulu merayakan Lebaran Kukusan?
Napak Tilas Lebaran Betawi Kukusan Tempo Dulu
Pertama, mereka membuat tenong. Adapun tenong merupakan wadah bambu yang digunakan untuk membawa makanan yang akan dikukus. Setiap keluarga biasanya membawa satu tenong yang berisi berbagai makanan khas Betawi.
Selanjutnya, mereka mengumpulkan tenong tersebut dan dikumpulkan bersama di lapangan atau masjid. Tenong-tenong yang berisi makanan kemudian dikumpulkan dan dipisahkan berdasarkan jenis makanannya. Makanan tersebut kemudian dikukus secara bersama-sama menggunakan tungku besar.
Setelah makanan matang, masyarakat Betawi duduk bersama-sama untuk makan bersama. Mereka saling berbagi makanan dan menikmati suasana kebersamaan. Momen ini sekaligus sebagai ajang silaturahmi, bermaaf-maafan satu sama lain.
Lebaran Kukusan juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan lainnya, seperti pertunjukan seni budaya Betawi, permainan tradisional, dan lomba-lomba. Tradisi ini menjadi daya tarik tersendiri sehingga menarik banyak wisatawan.
Ramadani Wahyu