Senibudayabetawi.com – Gerak tari Kembang Kipas Betawi tak hanya lembut dan memukau, tapi juga ekspresif dan dinamis yang menggambarkan keberanian. Tak ayal, sebab tari Kembang Kipas Betawi ini terinspirasi dari kisah pendekar wanita legendaris Betawi, Mirah Singa Betina dari Marunda.
Tari Kembang Kipas diciptakan oleh Ibu Mira Arismunanda dan pertama kali ditampilkan pada tahun 1990-an. Terinspirasi dari kisah Mirah Singa Betina, tarian ini menggambarkan perjuangan para wanita Betawi dalam mempertahankan diri dan melindungi keluarganya.
Meski berakar dari gerakan silat, Ibu Mira Arismunanda berhasil mentransformasikan gerakan silat menjadi sebuah tarian yang lebih anggun dan penuh makna. Kipas digunakan sebagai senjata dalam tarian ini.
Gerakan Tari Kembang Kipas diiringi oleh musik tradisional Betawi yang ceria dan penuh semangat. Kostum yang dikenakan para penari biasanya berwarna cerah dan bermotif bunga-bunga, melambangkan keindahan dan keceriaan wanita Betawi.
Seperti halnya sejarah tarian ini, nilai filosofi dalam tari Kembang Kipas Betawi dekat dengan nilai-nilai luhur yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
Tari Kembang Kipas Betawi memiliki makna dan filosofi yang mendalam. Kipas yang digunakan dalam tarian ini melambangkan keindahan, kelembutan, dan kelincahan wanita Betawi. Gerakan tariannya yang dinamis dan ekspresif mencerminkan keberanian, ketangguhan, dan semangat juang para wanita Betawi dalam mempertahankan diri dan melindungi keluarganya.
Seiring waktu, Tari Kembang Kipas Betawi semakin populer dan menjadi salah satu tarian tradisional Betawi yang paling digemari. Tarian ini sering ditampilkan dalam berbagai acara budaya dan festival, baik di Jakarta maupun di daerah lain di Indonesia.
Bahkan, tari Kembang Kipas Betawi telah menjadi bagian dari kurikulum pendidikan seni di beberapa sekolah di Jakarta. Tarian ini juga diajarkan di berbagai sanggar tari Betawi dan diikuti oleh anak-anak dari berbagai usia.
Ramadani Wahyu N.