Senibudayabetawi.com – Permainan tradisional Betawi Layangan Singgang tumbuh dari gagasan masyarakat Betawi yang berkeinginan membangun benda seperti pesawat terbang. Biasanya permainan ini dilakukan setelah masyarakat memotong tanaman padi kala panen.
Dalam Permainan Tradisional Anak Betawi (2011), layang-layang besar ini merupakan simbol dari tarian Doger, salah satu tarian khas Betawi. Biasanya permainan ini dilakukan setelah masyarakat memotong tanaman padi kala panen.
Adapun alat yang dibutuhkan terdiri atas bambu, kertas lilin, minyak lilin, benang rami dan kaleng. Untuk bambu yang dipakai disebut dengan arku dan banyak ditemukan di kebun orang Betawi.
Nah untuk penggunaannya, setelah arku dibelah, lalu dijemur di bawah sinar matahari. Khusus bagian kertas menggunakan warna favorit. Untuk kertas penyerap harus dilapisi dengan minyak lilin agar kuat dan tidak mudah sobek terkena angin atau hujan.
Sementara untuk panjang benang rami biasanya tidak lebih dari 3.000 meter. Benang digulung dalam toples supaya tidak bertebaran.
Permainan ini dimainkan oleh dua orang, satu orang dengan gulungan benang dan satu lagi dengan layang-layang yang siap diterbangkan. Sementara untuk jarak antara dua orang harus cukup besar supaya layang-layang dapat naik dengan cepat tertiup angin saat pemain melepaskannya.
Saat layang-layang mulai terbang, pemain menarik dan merentangkan tali dari bawah agar layang-layang tersebut terbang dengan cepat. Untuk menurunkan layang-layang, pemain perlu melakukannya secara perlahan agar tidak sembarang menukik ke segala arah.
Ramadani Wahyu