Senibudayabetawi.com – Seperti halnya bentuknya yang menyerupai cincin kue khas Betawi ini bernama kue cincin. Bentuknya memang sekilas menyerupai cincin, tapi cita rasanya yang manis dan legit. Ini sekaligus menjadikan kue ini cocok sebagai teman minum kopi dalam tradisi nyahi orang Betawi.
Rata-rata kue cincin tradisional Betawi ini berdiameter 7 sentimeter dan hampir mirip dengan donat. Teksturnya yang lembut dengan gula merah di mulut menjadikan kue cincin digemari banyak orang.
Selain kerap ditemukan di pinggir jalan kue ini banyak dipesan untuk dihidangkan dalam acara perkawinan atau arisan hingga khitanan.
Muasal Kue Cincin
Meskipun kue cincin begitu melekat dengan identitas Betawi, asal-usulnya masih menjadi perdebatan di kalangan ahli kuliner. Beberapa sumber menyebutkan bahwa kue cincin memiliki kemiripan dengan hidangan serupa yang berasal dari Timur Tengah, seperti simit atau bagel.
Ini karena bentuknya yang melingkar dengan lubang di tengah dianggap sebagai simbol keabadian dalam beberapa budaya.
Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa kue cincin merupakan hasil akulturasi budaya antara masyarakat Betawi dengan pengaruh kuliner dari berbagai daerah di Nusantara. Kombinasi bahan-bahan lokal seperti tepung beras, gula merah, dan kelapa sangrai menghasilkan cita rasa yang khas dan unik.
Makna kue cincin dalam Budaya Betawi
Dalam budaya Betawi, kue cincin memiliki makna yang sangat istimewa. Kue ini seringkali dijadikan sebagai hidangan wajib dalam acara-acara adat, seperti pernikahan. Bentuk cincinnya yang melingkar tanpa ujung dianggap melambangkan ikatan yang abadi dan harapan akan kehidupan rumah tangga yang langgeng.
Selain itu, kue cincin juga seringkali disajikan sebagai simbol keramahtamahan dan penghormatan kepada tamu. Kehadiran kue cincin dalam sebuah acara seolah-olah menjadi pernyataan bahwa tuan rumah sangat menghargai kehadiran para tamu. Nah penasaran bagaimana membuat kue cincin? Berikut ini bahan-bahan dan cara pembuatannya.
Bahan-bahan:
250 gram tepung beras
150 gram gula merah sisir halus
125 ml air
100 gram gula pasir
1/2 sdt garam minyak goreng secukupnya
Cara Membuat:
Rebus air bersama dengan gula merah, gula pasir, dan garam hingga semuanya larut.
Setelah itu, angkat dan saring. Selagi panas, tuangkan larutan gula ke dalam wadah berisi tepung beras, lalu aduk hingga licin.
Tutup adonan dengan plastic wrap dan diamkan selama dua jam hingga adonannya padat dan bisa dibentuk.
Ambil satu sendok makan adonan, lalu pipihkan di atas telapak tangan hingga tipis. Lubangi bagian tengahnya hingga bentuknya seperti cincin.
Panaskan minyak secukupnya, lalu goreng dalam minyak panas dengan api kecil hingga mengembang dan kecokelatan. Jika sudah, angkat dan tiriskan.
Ramadani Wahyu