Senibudayabetawi.com – Jika musibah bahaya tak kunjung berhenti, orang Betawi tempo dulu lebih memilih menanggap tari Topeng Betawi. Ini bukan sekadar hiburan belaka, tapi mereka meyakini tarian ini mampu mengusir musibah hingga penyakit yang melanda.
Tari Topeng Betawi merupakan tarian yang muncul dan berkembang di Jakarta sekitar tahun 1930. Diiringi oleh berbagai instrumen seperti rebab, krecek, kromong tiga, kempul dan kendang, tarian ini awalnya untuk mengusir berbagai malapetaka dan bahaya.
Tari Topeng dalam Tradisi Ketupat Lepas
Dalam Tari Topeng Betawi: Kajian Filosofis dan Kajian Simbolis, sebagai penolak bala, tari Topeng menjadi rangkaian dalam tradisi Ketupat Lepas, yakni saat orang Betawi nazar atau berjanji saat memiliki hajat. Kembang Topeng atau primadona tari Topeng Betawi memegang peranan penting di sini. Sebab, ia sebagai saksi bersama dengan orang yang dinazari memegang ketupat dan serta diiringi pembacaan doa.
Setelah doa selesai dibacakan, ketupat dihentakkan dan uang diperebutkan oleh anak-anak yang telah siap di bagian muka. Piring dipegang oleh orang yang telah mengucapkan nazar, dan ketupat dipengang oleh dua orang, yaitu sebelah ujungnya dipegang oleh Kembang Topeng dan sebelah ujung yang lain dipegang oleh yang dinazari.
Usai mantra selesai dibacakan, ketupatat dihentak oleh Kembang Topeng bersama dengan anak yang dinazari. Karena hentakan itu maka beras dan uang pun berhambur. Benda-benda itu diperebutkan oleh karena itu maka nonton anak-anak yang duduk di bagian muka tempat pertunjukan.
Jenis Topeng dalam Tari Topeng Betawi
Tari topeng memiliki tiga jenis topeng yang dipakai saat pertunjukan, yakni topeng panji, topeng samba dan topeng jingga. Ketiganya dipakai bergantian karena setiap topeng memiliki lakon dan gerakan yang berbeda-beda.
Topeng berwarna putih yang melambangkan karakter lembut, lalu topeng berwarna merah muda yang menyimbolkan karakter lincah serta warna merah yang menunjukkan karakter kuat serta amarah.
Disamping topeng yang menjadi properti utama, terdapat berbagai properti pendukung karakter yang sesuai dengan karakter penari. Tarian topeng Betawi diiringi oleh beberapa instrumen selama pertunjukan, seperti rebab, krecek, kromong tiga, kempul, dan kendang.
Demikian pula dengan berbagai gerakan dalam tarian topeng Betawi yang memiliki beberapa bentuk dan tahapan, dimulai dari tari panji yang memiliki gerakan nindak, Tindak selancar, dan goleng. Berikutnya tari Samba yang memiliki gerakan sembah bedeku, puter, kiwir -kiwir, dan gonjingan.
Ramadani Wahyu