Senibudayabetawi.com – Rumah kebaya, warisan arsitektur yang kaya akan sejarah, telah lama menjadi bagian tak terpisahkan dari lanskap budaya di Tangerang. Dikenal dengan pengaruhnya terhadap arsitektur rumah Betawi, rumah kebaya Cina Benteng memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya unik. Yuk sobat senibudayabetawi.com, mari kita telusuri lebih dalam mengenai rumah kebaya ini.
Sejak ratusan tahun lalu, bantaran Sungai Cisadane di Tangerang telah menjadi saksi bisu perjalanan panjang sebuah komunitas Tionghoa. Mereka yang kemudian dikenal sebagai “Cina Benteng” ini, membuka hutan dan membangun peradaban baru. Salah satu warisan berharga dari komunitas ini adalah rumah kebaya, sebuah bentuk arsitektur yang unik dan sarat makna.
Pengaruh pada Arsitektur Rumah Betawi
Dalam Rumah Etnik Betawi (2013), rumah asli komunitas Cina Benteng biasa disebut dengan rumah kebaya dan sangat memengaruhi arsitektur rumah Betawi. Misanya, menggunakan bahan rumah berupa kayu nangka atau kayu jati.
Pendirian rumah kebaya Cina Benteng ini tergolong rumit bahkan tak jarang harus mendatangkan konsultan rumah seperti almarhum Oei Kie Hien. Berbeda halnya dengan rumah Betawi yang sebelum dibangun balok kayu maka harus ditandai bagian yang dekat dengan akar. Ujung kayu inilah yang harus menghadap arah tertentu. Selain itu, waktu pembangunan rumah juga ada pedoman khususnya. Misalnya, pemasangan “tiong chit” atau belandar utama yang harus dilakukan pada malam bulan purnama.
Sama halnya dengan rumah Betawi, kamar rumah kebaya Cina Benteng berbentuk bujur sangkar. Bedanya terletak pada ukuran rumah kebaya Cina Benteng yang disesuaikan dengan tanggal lahir pemilik.
Masyarakat Cina Benteng juga memiliki pantangan dalam membuat rumah seperti halnya orang Betawi. Misalnya, pada fasar rumah kebaya Cina Benteng ada bale bambu dengan dinding berbahan kayu nangka, kayu jati hingga bambu. Bagian lantai rumah, ada yang masih mempertahankan lantai tanah, tapi ada pula yang menggunakan tegel. Demikian pula bagian jendela model krepyakk dan atap bapang didesain dengan simetris seperti rumah kebaya Betawi.
Secara umum baik itu desain, bahan, fungsi dan pantangan rumah kebaya Cina Benteng mirip dengan rumah Betawi. Bedanya yaitu rumah Cina Benteng menerapkan feng shui dan memiliki altar sesembahan.
Ramadani Wahyu