Senibudayabetawi.com – Festival Bongsang, acara yang digelar di sepanjang Jalan Raya Ragunan Jati Padang, Pasar Minggu Jakarta Selatan menyimpan jejak nostalgia tersendiri. Pemaknaan bongsang, sebagai wadah tradisional untuk membawa buah-buahan yang lekat dengan masyarakat Pasar Minggu semakin berkembang. Festival Bongsang sekaligus mempromosikan ragam budaya Betawi, seperti kuliner, kerajinan. Ada juga pementasan musik, silat, palang pintu, hingga tari-tarian.
Perhelatan Festival Bongsang ke-4 2024 telah berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 14-15 Desember lalu. Bertema ‘Bersama Suku Betawi Satukan Jakarta’, acara ini telah menjadi salah satu agenda tahunan yang dinantikan masyarakat Betawi di Jakarta Selatan.
Tak hanya merayakan kekayaan budaya Betawi, festival ini mampu mempromosikan produk-produk Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM) Betawi. Uniknya, para pembeli merasakan kembali sensasi membeli produk ragam budaya menggunakan bongsang sebagai kemasan ramah lingkungan. Ini sekaligus meminimalisir penggunaan plastik kan sobat senibudayabetawi.com.
Acara ini digelar kali pertama sejak tahun 2018 lalu ini berakar dari jejak historis kawasan Pasar Minggu sebagai wilayah penghasil buah-buahan. Sebelum kantong plastik merebak seperti sekarang, tempo dulu buah-buahan diwadahi bongsang.
Bongsang dibuat dari tali bambu (terutama berusia 2-3 bulan) yang lebih lentur dan mudah dibentuk. Ciri khas bongsang yaitu terletak [ada anyamannya yang renggang dan lebih besar. Adapun ukuran bongsang bermacam-macam seperti 75 sentimeter, 80 sentimeter, 1 meter dan 1,2 meter.
Kemasan tradisional ramah lingkungan khas Betawi ini populer digunakan terutama pada 1980 hingga 1990. Tak hanya untuk mewadahi buah, kadang saat pulang dari pasar, masyarakat Betawi berbondong-bondong membawa kue hingga barang belanjaannya dengan bongsang.
Konon, di Pasar Minggu juga bongsang kerap kali digunakan sebagai alat jinjing kalangan ustaz dan ulama untuk mewadahi buah-buahan selesai memberikan ceramah. Jika usai ceramah di acara Maulid, mereka diberikan bongsang yang isinya buah-buahan.
Ramadani Wahyu