Kuliner Tionghoa di Batavia pada Tahun 1915 hingga 1942

Kuliner Tionghoa di Batavia pada Tahun 1915 hingga 1942

Senibudayabetawi.com – Keberadaan kuliner Tionghoa di Batavia pada 1915 hingga 1942 tak lepas dari migrasi orang Tionghoa ke Batavia. Kendati para perantau Tionghoa turut membawa bahan, makanan, hingga teknik memasak dari negeri asalnya tapi mereka juga sempat terpengaruh gaya kuliner Belanda.

Dalam bidang kuliner, orang Tionghoa kerap mengadopasi pengaruh belanda seperti lebih suka makanan seperti bistik, sup kacang merah, dan sup tomat (Bromokusumo, 2013). Mereka juga cenderung menggunakan mentega untuk menggoreng karena sering digunakan oleh orang Belanda.

Tak hanya itu, bahkan orang Tinghoa menyukai hidangan kue-kue khas Belanda. Misalnya kue Columbine yang berasal dari Belanda yang akan dihidangkan pada waktu acara minum teh di sore hari (Ling & Paul, 2019).

Lebih Menerima Selera Makanan Orang Eropa

Melansir Perkembangan Kuliner Tionghoa di Batavia 1915-1942 jurnal yang dimuat di Universitas Jakarta menyebut bahwa masyarakat Tionghoa cenderung menerima selera makanan orang Eropa. Sebab, orang Eropa memiliki status dan peranan yang penting. Misalnya Luitenant Tan yang terjadi pada permulaan abad ke-20 guna merayakan pesta perkawinan anak perempuannya.

Saat perayaan pesta Luitnenant Tan, para tamu dihidangkan makan Eropa, seperti hors d’Ouvere—capcay Eropa—dengan Roti. Segala kemewahan itu bisa terjadi sebab yang mengatur semua pesta Luitenant Tan adalah orang Belanda, kawan sang Luitenant ini biasa bergaul dengan orang Eropa (Onghokham, 2017).

Pertahankan Tradisi Kuliner Asli

Terlepas dari itu, orang Tionghoa juga tetap mempertahankan tradisi Tiongkok. Ini terlihat dari mereka masih menggunakan alat makan sumpit, piranti makan porselen seperti piring. Jika mereka makan juga menggunakan mangkuk, cangkir, sendok, garpu.

Berbagai resep makanan Tionghoa kerap menggunakan teknik memasak Tja, Tim, dan kuah yang memang telah menjadi ciri khas masakan Tionghoa.

Boekoe Masakan Betawi yang dihimpun oleh seorang Tionghoa yang bernama Lie Tek Long diterbitkan 1915. Dalam buki ini mencantumkan resep masakan Tionghoa diantaranya ajam masak tjauw, ajam masak boea poke. Lalu ada pula ajam tja, baso ikan, baso oedang. Kemudian juga ada baso babi, batjian, bebek sayur asin, bahoe.

Buku masak ini juga menyajikan beberapa masakan yang menjadi ciri khas masakan Betawi. Misalnya, resep nasi anggi, nasi oelam, nasi oedok, sambal boeras betawi, dan sambal kotoepat betawi.

2 Responses

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.