Sayur Besan, tak Pernah Absen untuk Hantaran Perkawinan Betawi

Sayur Besan, tak Pernah Absen untuk Hantaran Perkawinan Betawi

Senibudayabetawi.com – Sayur besan telah lekat menjadi identitas masyarakat Betawi, terutama masyarakat Betawi pinggir. Jauh sebelum menjadi kuliner Betawi dan menjadi hantaran dari orang tua calon mempelai perempuan pada orang tua mempelai lelaki, sayur besan ada karena akulturasi budaya. Ya, kuliner ini cukup erat berkaitan dengan kebudayaan etnis Tionghoa hingga masyarakat lokal memadukan bahan makanan bernama sayur terubuk atau sayur besan.

Dalam perkembangannya, sayur besan dijadikan bagian dari pernikahan masarakat Betawi. Sayur ini kerap kali dijadikan sebagai hantaran dari orang tua calon mempelai wanita kepada orang tua calon mempelai pria. Nah, sebagai balasan hantaran prosesi ini dinamakan dengan tande putus.

Adapun dalam tande putus ini, sekaligus memberikan simbol dari calon mempelai wanita bahwa pihak calon mempelai wanita telah siap menerima segala konsekuensi untuk menerima pihak calon mempelai laki-laki.

Sementara dari pihak calon mempelai laki-laki sendiri, sayur Besan dan hantaran lainnya dibagikan kepada keluarga, saudara, dan tetangga sebagai bentuk undangan. Mereka diharapkan datang ke kediaman calon mempelai wanita untuk selanjutnya melakukan akad nikah atau ijab qobul.

Menariknya, penamaan sayur besan ini karena kerap kali dihadirkan saat ritus pernikahan masyarakat Betawi. Adapun istilah besan merujuk pada sebutan orang tua dari kedua calon mempelai.

Berkembang Sejak Tahun 2000-an

Sayur Besan telah diwariskan baik dalam bentuk fisiknya maupun tutur cerita atau arsip tertulis. Kuliner ini berkembang tahun 2000-an seiring dengan maraknya warung yang melestarikan kuliner tersebut secara komersil.

Beberapa arsip sayur besan yang terdiri dari berbagai dokumentasi visual, narasi-narasi cerita dan kesejarahan, serta pencatatan sebagai warisan budaya tak benda bersamaan dengan beberapa ikon budaya Betawi.

Sayur Besan tercatat sebagai warisan budaya tak benda dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan nomor registrasi 201400123 pada tahun 2014. Data tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 270/P/2014 tentang Warisan Budaya tak benda.

Hingga saat ini belum ada makanan yang secara rasa dan fisiknya mirip dengan sayur besan. Namun dalam karakteristik, rasa sayur besan memiliki cita rasa yang hampir mirip dengan beberapa makanan Betawi lainnya. Misalnya, secara sekilas mirip dengan lontong sayur.

Namun, lontong sayur tak akan menjadi sayur besan kecuali tak memiliki terubuk di dalamnya. Cita rasa yang cukup berbeda dengan sayur besan seperti sayur sambal godog, sayur lilin, serta sayur kare Jawa.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.