Tari Belenggo, Tarian Betawi yang Disisipi Gerak Pencak Silat

Tari Belenggo, Tarian Betawi yang Disisipi Gerak Pencak Silat

Senibudayabetawi.com – Sebagaimana kebanyakan tarian rakyat di Nusantara, tari Belenggo, tarian Betawi memiliki pola gerak sederhana tapi sangat khas. Ini dikarenakan tari Belenggo tarian Betawi memiliki gerakan dasar layaknya pencak silat atau maen pukul.

Kendati memiliki gerakan silat, tari belenggo dimainkan berdasarkan referensi atau perbendaharaan silat dari sang penari. Misalnya, seorang penari belenggo yang menguasai silat dalam Cimande maka akan berbeda dengan tarian belenggo penari dengan basic silat Cikalong.

Dalam Seni Budaya Betawi Menggiring Zaman (1998), Nirwanto, dkk menyatakan berdasarkan musik pengiringnya, tari belenggo dibagi menjadi dua macam.

Pertama, tari Belenggo yang diiringi oleh orkes rebana biang disebut tari Belenggo rebana. Kedua, tari Belenggo yang diiringi oleh galeman ajeng, disebut tari Belenggo ajeng. 

Tari belenggo rebana dilakukan oleh anggota grup rebana biang itu sendiri secara bergantian. Seolah-olah tari belenggo dan orkes rebana biang itu keberadaannya saling melengkapi.

Kala Rebana Biang Dibelenggoin

Pada masa-masa silam rebana biang dibelenggoin “diiringi tari belenggo’ bila malam telah larut. Sebelumnya, tari belenggo rebana hanya diiringi oleh lagu-lagu dzikir dan dilanjutkan dengan lagu-lagu setempat yang mereka sebut lagu-lagu Sunda Gunung atau lagu Gunung.

Lagu-lagu Sunda Gunung juga sering dilagukan oleh jenis pertunjukan lain, seperti belantek atau topeng. Misalnya, lagu Kangaji, Anak Ayam, Sanggreh atau Sangrai Kacang.

Pada bagian sebelumnya telah diutarakan bahwa gamelan ajeng semula tidak dipergunakan untuk mengiringi tari. Namun dalam perkembangannya gamelan ajeng dipergunakan untuk mengiringi tari.

Tari itu dinamakan tari belenggo ajeng. Penarinya bukan hanya anggota rombongan ajeng yang bersangkutan, seperti dalam belenggo rebana, melainkan orang-orang dari luar, terutama orang yang bermaksud membayar kaul.

Tari Belenggo Tarian Betawi untuk Memeriahkan Perkawinan

Untuk memeriahkan upacara perkawinan, belenggo ajeng dilakukan setelah nyapun, yaitu menaburi kedua mempelai dengan beras kuning, uang, dan bunga-bunga yang diiringi oleh lagu khusus semacam kidung.

Siapa yang berminat, dengan mendahulukan yang kaulan, dipersilahkan menari. Tarian ini umumnya berunsurkan gerak-gerak pencak silat. 

Tarian Belenggo biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki. Pakaian penari itu seragam hitam (seperti yang biasa dipakai pemain pencak silat). Musik pengiringnya adalah rebana biang, terdiri dari 3 buah rebana bergaris tengah sekitar 30 sentimeter, 60 sentimeter dan 80 sentimeter. 

Cara mempertunjukkannya tarian ini cukup unik yakni hanya diiringi oleh lagu-lagu rebana biang yang agak perlahan. Misalnya, lagu Shallu alla madinil iman, Allah, Allah : Aobbu masa, La ya nabi dan Jaman hada. 

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.