Memaknai Uang Sembah dalam Pernikahan Adat Betawi 

Memaknai Uang Sembah dalam Pernikahan Adat Betawi 

Senibudayabetawi.com – Sekitar tiga hari sebelum pernikahan adat Betawi, dengan diantar keluarganya, calon mempelai pengantin lelaki pergi ke rumah calon mertua. Tujuannya tak lain yaitu menyerahkan uang sembah. Apa itu uang sembah? 

Dalam Tradisi Perkawinan Adat Betawi (2011), Mohammad Aziz menyebut bahwa jumlah uang sembah tak ditentukan jumlahnya. Tapi bergantung kemampuan pemuda tersebut. 

Menariknya, uang sembah itu dibawa dengan menggunakan sirih dare, yaitu berupa anyaman dari daun sirih yang berbentuk kerucut. 

Uang sembah ini tak sekadar sebagai sinbol bahwa calon mempelai lelaki akan memenuhi kewajibannya memberi nafkah. Namun juga sebagai pembuka hubungan antara si pemuda dengan gadisnya. 

Di samping itu pada hari pernikahan nanti si gadis akan melakukan penyembahan kepada calon suaminya. Ini membuat hatinya perlu ditentramkan dengan uang sembah itu. 

Uang sembah juga dihantarkan dengan nampan berisi buah-buahan dan cincin belah rotan dan ditandai sebagai tandr putus. Ini berarti None Calon Mantu telah terikat dan tak lagi bisa diganggu oleh pihak lain meski tande putus dilakukan jauh sebelum acara akad nikah. 

Umumnya, perjanjian ini berlaku untuk beberapa waktu hingga pelaksanaan pernikahan. Pada hari ini pula dibicarakan masalah seputar pernikahan seperti mas kawin atau mahar uang diminta.

Ramadani Wahyu 

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.