Lenong Denes Betawi, Menceritakan Bangsawan dan Kerajaan

Lenong Denes Betawi, Menceritakan Bangsawan dan Kerajaan

Senibudayabetawi.comLenong Denes merupakan salah satu bentuk seni tradisional Betawi yang menyajikan cerita-cerita tentang kerajaan atau kebangsawanan. Berbeda dengan Lenong Preman yang mengangkat cerita rakyat biasa, Lenong Denes menghadirkan kisah para raja, putri, pangeran, dan bangsawan dengan segala kemegahan dan intriknya.

Muasal Lenong Denes bermula dari pertunjukan rakyat yaitu “lenong” pada abad ke-19. Pertunjukan ini biasanya dilakukan oleh sekelompok pemain yang berpakaian seperti wanita dan menari sambil menyanyikan lagu-lagu tradisional Betawi.

Perkembangan Lenong

Lalu pada awal abad ke-20, lenong mulai berkembang dan memasukkan unsur komedi dan dialog. Pertunjukan ini kemudian dikenal sebagai “lenong denes”.

Lenong Denes mencapai puncak popularitasnya pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pada masa itu, pertunjukan lenong denes dapat disaksikan di berbagai tempat di Jakarta, seperti di gedung-gedung pertunjukan, taman-taman, dan bahkan di jalanan.

Pertunjukan ini menjadi hiburan favorit bagi masyarakat Betawi dan juga menarik perhatian orang-orang dari berbagai etnis lainnya.

Ciri Khas Lenong Denes

Adapun ciri khas Lenong Denes memiliki karakter yang kuat. Berdasarkan jenis cerita yang digunakan yaitu diadaptasi dari berbagai sumber seperti Hikayat 1001 Malang, Cerita Indra Bangsawan, Jula-Juli Bintang Tujuh hingga kisah kerajaan lainnya.

Sementara untuk bahasa yang digunakan yaitu bahasa Melayu Tinggi dengan dialek Betawinya yang khas. Kesan formal tampak jelas dalam pertunjukan ini. Banyak pula dialog-dialog yang dinyanyikan menambah kesan puitis.

Jika Lenong Preman lekat dengan kehidupan keseharian dengan kostum dan tata rias seadanya maka Lenong Denes kebalikannya. Tata rias dan kostum diatur mewah dan gemerlap yang mencerminkan status sosial para bangsawan. Para pemain didandani dengan pakaian kerajaan, lengkap dengan aksesoris seperti mahkota, perhiasan, dan senjata.

Contoh cerita kebangsawanan dalam Lenong Denes yaitu Hikayat Indra Bangsawan yang merupakan kisah klasik seorang pangeran yang diasingkan dan harus berjuang untuk mendapatkan kembali tahtanya. Cerita Jula-Juli Bintang Tujuh yang mengisahkan kisah cinta tragis putri raja dan pangeran miskin juga kerap dimainkan dalam Lenong Denes. Cerita lain yaitu Kisah Putri Mandalika yang mengisahkan kebimbangan seorang putri cantik untuk memilih jodoh dari berbagai pangeran yang datang melamar.

Ramadani Wahyu

1 Response

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.