Pemaknaan Masyarakat Betawi terhadap Ngasosi

Pemaknaan Masyarakat Betawi terhadap Ngasosi

Senibudayabetawi.com – Masyarakat Betawi, termasuk para jawara memiliki ragam kegiatan budaya bernapaskan Islami, termasuk budaya Ngaji, Sholat dan Silat (Ngasosi). Konon, budaya yang dibawakan ulama dan para jawara Betawi ini mencerminkan pandangan hidup bagi masyarakat Betawi.

Pada zaman dahulu, kegiatan sholat bersama-sama biasanya dilakukan setelah mengaji. Kemudian dilanjutkan kegiatan silat setelah sholat isya berjamaah. Kegiatan ini merupakan rangkaian identitas yang dimiliki oleh para ulama Betawi tempo dulu.

Pemaknaan Masyarakat Betawi terhadap Ngasosi

Dalam Strategi Melestarikan Budaya Betawi Ngasosi (Ngaji, Sholat, Silat) di Masyarakat Betawi Kampung Cilungup, Duren Sawit karya Aida Fitria, budaya Ngasosi bermakna mendalam bagi masyarakat Betawi. Adapun kegiatan ini mencerminkan makna hidup terlihat pada kemampuan dalam mengaji, sholat dan silat. Dalam mengaji terkai dengan cara memahami ilmu tajwid, dalam sholat agar hidup tenang, dan silat yaitu menjaga diri dari hal-hal yang buruk.

Sejarah Ngasosi

Identitas budaya Betawi ini konon merupakan proses adaptasi dari kisah Si Pitung. Ia adalah seorang pendekar ternama dari tanah Betawi. Si Pitung merupakan tokoh dari cerita rakyat asli Betawi muncul dari kehidupan masyarakat Betawi pada masa kolonial Belanda.

Kepribadian Si pitung sangat pintar, sopan, hormat pada guru dan kedua orang tua, pembela kebenaran dan keadilan, jago silat, rajin beribadah, dan menjunjung nilai-nilai sesuai syariat islam.

Dari tokoh si Pitung masyarakat Betawi memimpikan anak laki-laki seperti Pitung maka lahirlah istilah “NGASOSI”. Namun, beberapa tokoh Betawi lain menyebut bahwa kata Pitung berasal dari kata pituang yang artinya 7 pendekar. Adapun 7 pendekar ini memiliki ilmu agama yang bagus, dan memiliki ilmu silat untuk menjaga diri.

Budaya Betawi Ngasosi dalam Masyarakat Betawi

Mengaji

Mengaji merupakan salah satu aktivitas keberagamaan seseorang yang mengandung nilai-nilai spiritualitas, di antara cara seorang muslim yang berkomunikasi dengan sang Khalik. Kegiatan ini bermanfaat bagi seorang muslim untuk meningkatkan spiritualitas dan sebagai tempat mencari petunjuk.

Sholat

Sholat menurut bahasa arab yaitu doa yang merupakan rukun islam yang ke 2. Penjelasan mengenai sholat yaitu ibadah yang disusun dari beberapa perkataan dan perbuatan dimulai dengan takbir serta diakhiri dengan salam serta memenuhi beberapa syarat.

Silat

Masyarakat Betawi merupakan salah satu suku bangsa yang paham pentingnya menjaga keseimbangan fisik dan mental. Mereka bahkan memaknai silat atau maen pukulan sebagai personifikasi dari silaturrahim antarsesama. Sedangkan, bersembahyang dan membaca Qur‟an atau mengaji adalah ungkapan masyarakat betawi dalam membangun hubungan kepada Sang Pencipta.

Dalam keseharian, sebagian laki-laki betawi memakai baju tikim, celana pangsi, peci, sarung yang diletakkan di pundak sebagai sholat, dan silat.

Ramadani Wahyu

Leave a Reply

SEKRETARIAT REDAKSI

Jl. H. Sa’abun No.20, Jati Padang, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12540.