Panggal hingga Golok Betawi Resmi Ditetapkan dalam Warisan Budaya Takbenda Tahun 2021 — Sebanyak enam produk budaya Betawi resmi ditetapkan sebagai benchmark Jakarta. Hal ini menyusul ditetapkannya sebanyak 289 karya budaya terpilih sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) dalam Sidang Penetapan WBTB Indonesia 2021.
Enam produk budaya Betawi tersebut yaitu panggal Betawi, tamat quran Betawi, sayur sambal godog Betawi, silat Gerak Saka, asinan Betawi, hingga golok Betawi. Ingin mengenal lebih dekat? Berikut ulasannya.
- Panggal Betawi
Sejak zaman dahulu, masyarakat Betawi, khususnya anak-anak telah akrab dengan permainan tradisional. Salah satunya permainan panggal Betawi yaitu gasing atau panggal Betawi. Permainan ini biasanya terbuat dari kayu hingga plastik. Cukup sederhana dalam memainkan panggal, yakni dengan memanfaatkan tali (biasanya dari nilon) guna memutar kayu atau plastik gasing.
Menukil dari laman dinaskebudayaan.jakarta.go.id, gasing telah ada sejak zaman kolonialisme Belanda. Tak hanya ada di Jakarta, panggal juga ada di setiap daerah dengan sebutan yang berbeda-beda. Masyarakat Betawi biasa menyebut gasing, panggal atau tangkalan. Dalam bermain panggal, tiap peserta diadu ketangkasannya agar memutar panggal lebih lama.
2. Tamat Quran Betawi
Tradisi Tamat Quran Betawi merupakan salah satu tradisi yang tak lepas dari masyarakat Betawi. Sebagaimana namanya, tradisi tamat quran dilakukan begitu anak telah rampung belajar mengaji. Upacara ini sangat penting bagi masyarakat Betawi sebagai penanda bahwa seorang yang telah melakukan upacara Tamat Quran telah mengerti agama Islam.
Tak hanya itu, upacara ini juga dilakukan dengan sangat meriah. Para anak-anak yang telah tamat Quran diarak dengan rombongan diiringi dengan musik Islami, seperti mudik kasidah. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan, pembacaan salawat Nabi, serta anak-anak diminta membaca ayat suci Al-Quran satu per satu.
Baca Juga: Menilik Tradisi Upacara Khatam Al-Quran Betawi
3. Sayur Sambal Godog Betawi
Sayur sambal godog dikenal telah lama sebagai makanan populer masyarakat Betawi. Kuahnya yang merah merona kecoklatan, sambal godok biasa disajikan bersama dengan ketupat. Isinya tak kalah menggoda selera, yakni kacang panjang. daging tetelan, ebi, terasi, tempe, hingga pete.
Makanan ini tak pernah absen disajikan dalam momen Lebaran Betawi, perayaan Lebaran masyarakat Betawi untuk saling bersilatuhami. Sayur sambal godog Betawi juga memiliki cita rasa yang khas, dominan gurihnya ebi dan pete.
4. Silat Gerak Saka
Silat dalam masyarakat Betawi memiliki beragam jenis aliran dan terus berkembang. Salah satunya yaitu silat Gerak Saka. Silat ini memiliki ciri khas reflek pada gerakan tangan, sehingga tangan seolah memiliki “nyawa” dan “mata” tersendiri. Gerakannya yang secepat kilat mampu melumpuhkan lawan.
Guru Besar Pencak Silat Gerak Saka, Andri Dermawan dalam wawancaranya dengan senibudayabetawi.com beberapa waktu lalu mengungkap, ciri khas Gerak Saka bukan sekadar pada gerak refleks, tapi “rasa” dari atlit itu sendiri.
Nama Saka merupakan singkatan dari Sakadaekna (Bahasa Sunda) yang memiliki arti sesukannya. Di Jakarta, aliran ini dibawa oleh Raden Muhammad Sayfe’i (Bang Pe’i).
Baca Juga : Gerak Saka, Satu Jurus Seribu Aplikasi
5. Asinan Betawi
Asinan Betawi merupakan salah satu kuliner yang tak bisa dilewatkan dari Kota Jakarta. Rasanya yang segar, manis dan asam menjadi satu perpaduan yang khas yang tiada tara. Isinya terdiri dari berbagai jenis sayuran, seperti wortel, kubis, hingga kecambah.
Baca Juga: Kampung Asinan Betawi Menjadi Kuncihttps://www.senibudayabetawi.com/4925/kampung-asinan-betawi.html
Sekilas, asinan terlihat mirip dengan rujak, perbedaan utamanya adalah bahan rujak disajikan sejar, sedangkan sayur dalam asinan diasinkan atau diacar. Menariknya, asinan Betawi juga kerap kali disajikan dengan kerupuk mie berwarna kuning. Tak hanya sayuran, buah-buahan juga kerap dijadikan asinan. Segar dan bikin nagih!
Baca Juga: Selebrasi Kesegaran Asinan Sayur Betawi
- Golok Betawi
Senjata golok akrab dalam dunia para jawara. Tak hanya mampu menghunus lawan, golok juga digunakan sebagai penambah wibawa dan kharisma. Tak hanya permainan maen pukulannya saja, tapi atraksi golok juga kerap menjadi pertunjukan yang tak kalah menarik.
Baca Juga: Geliat Seniman Sanggar Betawi Tulen Lestarikan Pin Golok
Kendati demikian, jawara zaman dahulu justru enggan memperlihatkan golok di depan umum. Mereka memaknai golok sebagai benda sakral yang patut dijaga. Perajin golok Sembelih Qisdoren, Muhammad Sidik menyatakan ciri khas golok Betawi terletak dari karakteristiknya yang lebih sederhana. Adapun gagang golok Betawi asli lebih polos dan dari kayu. Demikian juga dengan bilahnya. Berbagai macam golok diantaranya Golok si Betok, Golok Sorean, serta Golok Ujung Turun.
Baca Juga: Golok Sembelih Qisdoren yang Klasik
Ramadani Wahyu